BE MINE1

 

BE MINE EPS1

J.JOKER

Seo Joohyun (As Kim Seohyun) | Cho Kyu Hyun | Choi Siwon | Stephany Hwang |

Romance, Family

PG15/16

Drama / EPS

 

 

This fanfiction is bring you to https://jesterjoker.wordpress.com/ | http://fanfictionhoy.wordpress.com/

 

 

 

 

 

12 Agustus 2012

 

J Marriot Apartement and Hotel. Seoul, Korea Selatan

 

“Jaggi, kau sudah selesai dengan kelas mu?” tanya Kyu Hyun yang menjepit handphone nya di antara kuping dan leher, dan kedua tangan nya sibuk membuka dus Domino Pizza.

“Ya, sudah selesai. Uhh… Chuwo” jawab Joohyun di sebrang sana.

“Hati-hati di jalan. Kau akan ke apartemen ku kan malam ini?  Maaf aku tidak bisa menjemputmu, Pekerjaan ku menumpuk.” ujar Kyu Hyun. Ia mengambil satu potong pizza dari dus nya dan langsung melahapnya.

“Iya-iya. Aku bawa kue, kau jangan makan dulu ya!” seru Joohyun girang. KyuHyun langsung mematung dan memperlambat kunyahan di mulutnya.

“Ba… Baiklah” kata Kyu Hyun yang berusaha tak terdengar seperti orang yang sedang mengunyah. Setelah beberapa percakapan, akhirnya Kyu Hyun menyimpan handphone nya di meja makan. Menatap pizza di depan nya. Menghela nafas,kemudian menutup kembali dus pizza itu dan menaruh nya di lemari es.

Ia berjalan ke arah jendela yang tertutup oleh horden transparan. Lelaki ini melihat pemandangan gedung-gedung dan lalu lintas kota Seoul dari lantai 18 itu Ia. Ia tak menaruh kagum, melainkan bosan dan jenuh. Kemudian matanya kesana kemari melihatisi unit apartemen nya sendiri. Sudah hampir 3 tahun ia berada di sini. Unit ini, tempa tdia melepas lelah dan berlindung.

Kyu hyun hanya menghela napas dan kembali melemparkan pandangan nya keluar jendela.

Trrrrttt… Trtttt…Getaran handphone mengagetkan Kyu Hyun. Ia segera berjalan dengan langkah yang lebar-lebar ke arah meja makan.

Seulas senyum mengembang di bibir Kyu Hyun saat ia melihat dia siapa yang memanggilnya.

“Ya, Joohyun? Sudah di lobi?”

“Aaaa..Jwoesonghamnida.Apakah kau kenal dengan pemilik handphone ini?Aku hanya mengecek panggilan terakhirnya.” ujar seorang perempuan di sebrang sana.Suara itu terdengar asing di telinga KyuHyun. Kyu Hyun otomatis mentautkan kedua alis tebalnya.

“Ne? Aku pacarnya” kata Kyu Hyun.

“Ah baiklah, wanita ini, aahh… Maksudku pemilik handphone ini, ia tertabrak truk di pertigaan” ujarnya. Mata Kyu Hyun terbelak lebar, mungkin hampir keluar. Seketika sekujur tubuhnya terasa berkeringat dan lututnya melemas. Mata nya mulai memanas. Dan bibirnya terbuka hendak mengatakan sesuatu tetapi tertahan. Sehingga ia terbata-bata tanpa suara. Handphone yang tengah dipegangnya terasa akan jatuh, lengan nya sudah terasa tak berdaya.

 

 

 

15 Desember 2012

02:30 AM

 

Club, Seol Korea Selatan.

 

“Sajangnim, ayo cepat bangun” seru Yuri sambil mengguncang badan bos nya yang tergulai tak berdaya di sofa. Alunan music Disco pun tak bisa membangunkan Kyu Hyun yang setengah sadar karena whine. Tangan kanan nya masih memegang erat cup yang kosong.

“Aku ingin tambah lagi” gumam Kyu Hyun samar. Yuri hanya menghela nafas panjang. Ini dia kelakuan bos nya. Semenjak meninggalnya Joohyun  -pacar Kyu Hyun- ia selalu datang ke club, menghabiskan banyak alkohol, pulang larut, dan Yuri selalu ada di samping nya. Yuri selalu kena marah kakak nya karena pulang malam terus.Tetapi Yuri menjelaskan kelakuan bos nya itu dan mau tidak mau kakak nya harus mengerti. Tak jarang Yuri di marahi oleh ibu nya Kyu Hyun karena kelakuan anak nya.Semuanya Yuri yang menanggung. Tetapi tidak apa-apa. Karena imi semua, Yuri jadi bisa melihat bos nya yang ganteng itu setiap hari. Ya, Yuri jatuh hati pada Kyu Hyun.Cho Kyu Hyun adalah lelaki yang pintar, tampan, walaupun ia sangat dingin terhadap orang-orang, tetapi disaat itu lah karisma nya keluar. Yuri sangat myukai Kyu Hyun.Semenjak mereka bertemu 4 bulan yang lalu pun, Yuri sudah bisa measakan jantung nya berdetak cepat.

“Sajangnim, ayo kita pulang. Ini sudah sangat larut. Sangat larut.” ujar Yuri.Kyu Hyun pun melemparkan tatapan tajam nya pada Yuri.

“Siapa kau? Berani nya menyuruhku?” tanya Kyu Hyun yang kembali lunglai disofaVVIP nya.

“Sajangnim” panggil Yuri. Kyu Hyun hanya bergumam tak niat. Kemudian Yuri memejamkan mata nya. Seperti menimbang-nimbang sesuatu di otaknya. Setelah itu mata nya kembali terbuka. Ia langsung mendekatkan tubuhnya ke arah Kyu Hyun yang sedang teridur di sofa. Yuri mencoba untuk menindih tubuh Kyu Hyun, dan sukses.

“Mwoyaa?!” seru Kyu Hyun saat menyadari tubuh molek Yuri menindih tubuhnya. Karena mabuk, energi Kyu Hyun saat itu tidak  stabil, begitu juga fikiran nya.

Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Yuri. Ia hanya mendekatkan jarak wajahnya dengan wajah Kyu Hyun. Kemudian mencondongkan bibir nya yang hanya berjarak beberapa sentimeter. Setelah kedua bibir manusia itu tertempel satu sama lain, Yuri pun melumat bibir Kyu Hyun dengan lembut.

“Emmmhhh…” desahan itu keluar tanpa sengaja dari bibir Kyu Hyun. MembuatYuri semakin giat melumat bibir merah Kyu Hyun yang rasa alcohol nya masih begitu kuat.

“Engggghhhhh….” Yuri tak mau kalah berdesah. Yuri segera mamasukan lidah nya ke rongga mulut Kyu Hyun dan bermain-main di dalam nya. Kyu Hyun sama sekali tak bereaksi. Ia hanya menikmati setiap permainan ini.

Permainan yang sama sekali ia tidak sadari.

Trrtttt….. Trrtttt….

Ponsel Yuri bergetar. Yuri segera merauk kantong saku nya tanpa melepaskan bibir nya dari bibir Kyu Hyun. Dilihatnya siapa yang memanggil.

“Omo!” Seru Yuri saat mengetahui ibu Kyu Hyun menelfon nya. Otomatis Yuri segera menarik tubuh nya dan menjauh dari Kyu Hyun seraya mengangkat panggilan itu .Kyu Hyun hanya kembali lunglai di sofa nya. Mata nya sayu dan ia menatap cup kosong yang di pegang nya, detik berikutnya ia berdecak.

Kemudian alunan lagu “One & Only Love For Me” terdengar memenuhi ruangan club. Kyu Hyun dengan agak acuh mengalihkan pandangan nya ke arah panggung, dan seorang perempuan sedang bernyanyi dengan stand mic nya. Rambut panjang bergelombang nya bewarna coklat terurai dengan indah, ia memakai dress berwarna hitam metalic, mata yang bulat begitu manis, kulit nya seputih susu, bibir nya yang tipis dan merah, kaki nya yang jenjang, tatapan nya yang teduh, suara nya yang feminim, dan… Astaga… Joohyun?

 

 

Kyu Hyun mengrejap beberapa kali. Punggung nya seketika tegap dan mata nya membulat sempurna menatap gadis itu. Jantung nya berdegup dengan cepat, ada sesuatu yang berdesir dengan hebat di dalam tubuh nya, tangan nya mengepal dengan eram, ia berharap ini bukan mimpi, gadis di panggung itu…

“Joohyun-ah” gumam Kyu Hyun lirih. Semua memori tentang Joohyun pun berkelabut di dalam otak Kyu Hyun yang sedang tidak stabil ini. Ia bisa merasakan mata nya memanas. Pandangan nya seakan buram karena air mata nya yang sudah menggenangi bola mata. Ia memejamkan mata nya sebentar, kemudian membuka nya kembali, ia tersenyum manis, ia tersenyum bahagia masih bisa mendapati Joohyun di pangung itu.

Ini bukan mimpi.

***

 

“Ne, Aelgesimida” Yuri segera menutup panggilan dengan mrs. Cho dan memasukan ponsel nya ke dalam saku. Yuri memandangi punggung Kyu Hyun yang tegap memebelakangi nya. Ia merapihkan rambutnya kilat kemudian menyeka bibir nya. Di elus lah bahu Kyu Hyun dari belakang dengan mesra.

Nihil.

Tak ada respon.

“Sajangnim” kata Yuri akhirnya sambil meremas bahu Kyu Hyun lebih mesra.

“Joohyun” gumam Kyu Hyun yang tak berpaling sedikitpun pandangannya. Yuri membulatkan mata nya. Ia menghela nafas. Bagaimana caranya bisa menghapus Joohyun dari fikiran bos nya itu? Bahkan saat mabuk pun ia memikirnya?

Yuri mendengus kesal. Ia melipat kaki nya yang jenjang sambil meminum wine di gelas nya.

 

Tak lama kemudian tepuk tangan pun terdengar mengisi ruangan saat lagu sudah habis dinyanyikan oleh sang penyanyi. Sang penyanyi pun turun dari panggung dan melangkah ke Back Stage lalu seorang penyanyi lain naik ke atas panggung. Mata Kyu Hyun  mengikuti arah pergi nya gadis. dan saat sosok nya telah tak terlihat lagi, Kyu Hyun berdiri. Yuri yang berada tepat di belakang nya kaget dan segera menatap Kyu Hyun yang sedang berdiri membelakangi nya.

Kaki Kyu Hyun melangkah meninggalkan tempatnya namun tiba-tiba tertahan saat ia merasakan tangan nya dipegang.

“Sajangnim, mau pergi kemana?” tanya Yuri khawatir. Akhirnya Kyu Hyun membalikan badan nya juga, dilihatnya Yuri yang sedang memegang nya dengan tatapan bingung.

“Bukan urusanmu dan jangan cari aku” seru Kyu Hyun sambil melepaskan genggaman tangan Yuri dengan kasar. Ia segera berlari menjauh dari Yuri yang tengah meringis kesakitan.

 

 

 

“Ini, pergunakanlah baik-baik” kata Seo Hi, manajer klub itu. Ia memberikan satu amplop coklat yang berisi lembaran won kepada sang penyanyi “One &Only Love For Me”

“Kamsahamida” ujar Gadis itu sambil mengambil amplop. Tepat saat itu juga, Kyu Hyun datang ke ruang make up artist  ‒tempat para artis yang tampil. Tadi ia sempat dicegah oleh security, tetapi saat ia menunjukan kartu namanya, sang security pun mempersilahkan ia masuk dengan hormat.

Kyu Hyun menatap gadis incaran nya itu dengan teliti sambil bersembunyi dibalik tumpukan kostum. Ia bisa melihat Joohyun sedang berbicara dengan seorang perempuan di sana. Kyu Hyun masih bersembunyi. Ia tau ia sangat rindu, seluruh raganya ingin sekali mendekap Joohyun erat. Tapi otaknya melarang. Sebelum bertindak, ia harus memastikan bahwa dia Joohyun.

 

Gadis berambut coklat itu melirik isi amplop nya dengan mata yang di tutup satu. Detik berikutnya dia tersenyum puas. Kyu Hyun hanya terkekeh melihatnya. Gadis itu pun segera menutup kembali amplop nya. Kemudian menengok ke kiri dan ke kanan. Dan tak lama kemudian ia merauk kantong celana jeans nya. Ia mengeluarkan ponsel dan menempelkan nya di telinga.

“Ne Jinri-ya?” seru gadis itu riang.Kyu Hyun mengangkat alisnya heran. Kyu hyun tidak bias mendengarnya. Dia berbicara dengan siapa ya? Suara tak bisa terdengar dengan jelas. Pantas saja, di ruangan yang seramai ini dan jarak mereka yang lumayan jauh.

Setelah beberapa percakapan Gadis itu yang sama sekali tak terdengar oleh Kyu Hyun, akhirnya ia menyimpan kembali ponsel nya di saku jeans dan melangkah keluar ruang make up. Dengan gesit tetapi hati-hati Kyu Hyun mengikuti Gadis itu dari belakang.

 

 

 

***

 

 

Angin malam berhembus dengan dingin nya. Gadis itu sesekali merapatkan mantel berwarna pasten nya dan bergidik. Topi hitam yang ia kenakan juga memberikan rasa hangat pada ubun-ubun nya. Kaki nya terus berjalan melewati jalan yang sepi malam itu. Gadis itu sudah biasa dengan keadaan ini. Ia memang suka pulang larut. Tetapi berbeda dengan malam ini. Malam ini, seorang presiden direktur perusahan Jun sedang mengamati nya dari belakang. Kira-kira 10 meter jarak Gadis itu dan Kyu Hyun malam itu. Mata Kyu Hyun terus-terusan fokus pada sang Gadis, dan Gadis itu sama sekali tidak sadar ada orang yang membututinya.

 

Benarkah itu Joohyun? Sejak kapan Joohyun bisa menyanyi? Sejak kapan Joohyun punya topi hitam seperti itu? Sejak kapan Joohyun berjalan ke arah Dongdaemun sendirian? Sejak kapan Joohyun pulang selarut ini? Sejak kapan….

Tiba-tiba pertanyaan dan langkah Kyu Hyun terhenti begitu melihat gadis yang difikirkan nya itu juga berhenti berjalan. Gawat, apa dia curiga? Sebenarnya sudah lima kali gadis itu berhenti berjalan tanpa sebab.

Kyu Hyun pun mengambil nafas lega saat melihat gadis itu berjalan lagi tanpa melihat ke belakang.

Dia Joohyun atau bukan, aku tidak tahu. Aku harus berbicara dengan nya.

Kyu Hyun pun membuka mulut hendak memanggil gadis itu tetapi tertahan. Entah mengapa ia enggan menyapa nya. Ia seperti tidak siap. Dan ada rasa ketakutan yang aneh.

Uh, Cho Kyu Hyun, kau pasti sudah gila kalau tidak berani menyapa orang. Kau ini adalah seorang presdir, keluarkan semua pesona mu saat dia berbalik.Tekad KyuHyun mantap. Kemudian dengan satu gerakan cepat.

“Ya! Agasshi!” seru Kyu Hyun tiba-tiba. Gadis itu pun berhenti berjalan dan terdiam sebentar. Gadis itu memiringkan kepala nya hendak berbalik.

Uh, Oh, aku tidak siap.

“Nan?” tanya gadis itu saat ia berbalik sempurna ke arah Kyu Hyun. Dilihatnya Kyu Hyun yang memasang muka cengo yang polos.

“H… Hai!” sapa Kyu Hyun enggan sambil memasang senyum yang dipaksakan. Gadis itu semakin bingung. Ia hanya membalas senyum Kyu Hyun sambil terus heran.

Cho Kyu Hyun, kau orang terbodoh malam ini. Kutuk Kyu Hyun dalam hati.           “Ada yang bisa ku bantu?” tanya gadis itu dengan ramah sambil tesenyum. Sejenak, Kyu hyun merasa seperti tersihir. Seperti terhipnotis. Jantung Kyu Hyun kembali berdetak kencang. Mata nya memanas dan pandangan nya buram karena air mata yang membendung. Ya, dia merindukan senyuman itu.

“Joohyun, kau tak pulang ke rumah?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba dengan tatapan nanar nya. Ia tidak tahu kenapa, yang jelas sekarang ia bisa melihat dengan jelas Gadis itu mengangkat satu alisnya, kebingungan.

“Nde?” tanya gadis itu bingung. Tak terasa sebulir air mata pun turun begitu saja tanpa perintah dari mata Kyu Hyun. Kyu Hyun segera berjalan dengan langkah lebar-lebar menuju gadis itu. Dan dengan satu gerakan cepat gadis itu sukses berada dalam pelukan nya.

Gadis itu mengrejap beberapa kali. Ia bisa merasakan sekarang tangan lelaki yang tak ia kenal ini mengelus rambut nya. Ia bisa merasakan dada lelaki ini terengah-engah. Ia bisa merasakan hembusan nafas lega lelaki ini. Ia bisa merasakan sesuatu yang tak biasa mengalir dari rangkulan lelaki ini.

Hangat.

Nyaman.

Sangat nyaman.

Gadis itu tenggelam dalam pelukan Kyu Hyun. Tepatnya tenggelam dalam pelukan lelaki asing yang sama sekali tidak ia kenal.

 

 

***

 

 

Kyu Hyun membuka mata nya sedikit kemudian menutup nya lagi. Ia menarik-narik tubuhnya kemudian menguap dengan dahsyat. Lalu ia melirik jam weker pink dimeja kecil dekat tempat tidur yang ia tiduri itu. 09:40 yaampun dia benar-benar harus bangun atau nanti schedule nya bisa berantakan. Tetapi ia malah menarik selimut nya dan meringkuk seperti bayi di dalam nya.

Sebentar.

Jam weker pink?

“Aigoo,sudah menumpang, bangun pun masih sepreti anak kecil?” ucap seseorang. Kyu Hyun merasa sangat kenal dengan suara itu. Ya, itu pasti Joohyun. Ia tetap meringkuk di balik selimut sambil tersenyum kecil.

“Tapi Oenni,aku sempat melihat wajah nya dan ia tampan!” seru seorang perempuan lagi. Yang ini, baru Kyu Hyun merasa asing. Dengan cepat Kyu Hyun membuka selimut nya dan mengubah posisi nya menjadi duduk.

Dilihatnya langsung seorang gadis manis berambut panjang tengah tersenyum kepada nya, dan di tepatsamping kiri gadis itu berdiri gadis lain dengan tatapan sinis ke arah nya. Ah, Joohyun-ah kau terlihat keren dengan tatapn itu.

“Jeongmal…Jinri-ya, kau tahu? Dalam seumur hidupku aku baru pertama kali bertemu dengan pria bodoh seperti ini.” kata gadis yang memiliki sorotan sinis itu.

Kyu Hyun tiba-tiba merasakan sakit di leher nya. Ia melotot kaget dengan kata-kata itu dan spontan mengatakan, “Bodoh? Siapa? Aku?”

“Lihat kan? Sudah jelas-jelas hanya dia lelaki di sini masih juga bertanya” kata gadis itu santai. Gadis yang ia panggil Jinr iitu hanya mengedikan bahu sambil terkekeh sendiri. Kyu Hyun segera melihat ke sekitar.

Dimana aku?

“Jangan begitu Seohyun oenni. Dia mendengarkan kau” kata Jinri menenangkan. Demi tuhan, kepala Kyu Hyun siap pecah pada saat itu juga. Belum lagi ia memang masih pusing karena mabuk semalam, ditambah dengan ocehan tak penting ini, ia malah mual.

Kemudian ia menyadari sesuatu.

Kyu Hyun menunduk dan mendapati dirinya hanya memakai kaus dalam dan celana boxer!

“KA… KALIAN? KALIAN KEMANAKAN BAJU KU?!” seru Kyu Hyun engan mata terbelak hebat, dan emosi nya memuncak seraya menarik selimut menutupi dada nya.

“Kau benar-benar tidak ingat tadi malam?” tanya Seohyun sebal sambil mendengus.

“Tadi malam? Ke… Kenapa tadi malam?” Kyu Hyun balas bertanya dengan nada yang tinggi. Seohyun hanya berdecak dan melipat tangan nya di depan dada.

Seohyun menatap Kyu Hyun dengan tatapan berkobar.

“Kau memeluku dengan erat, mengelus rambut ku, dan yang paling parah nya lagi…” Seohyun berhenti berbicara saat ia merasakan ponsel nya bergetar. Ia segera merauk kantong celana nya dan melihat ponsel nya yang bergetar dengan nama ‘Tiffany’ di sana.

Tanpa berkata apa-apa Seohyun pun langsung menempelkan ponsel nya ketelinga dan keluar dari ruangan itu. Kyu Hyun mengamati nya sampai ia tidak terlihat lagi dari ambang pintu. Lalu, ia menatap satu-satu perempuan yang masih berada di ruangan itu.

“Apa yang terjadi tadi malam?” tanya Kyu Hyun tanpa basa-basi.

“Sesuatu yang memuakan dan tak pantas kau lakukan kepada Seohyun oenni” jelas Jinri cepat. Kyu Hyun tersentak. Apakah seburuk itu?

“Sebentar…” kata Kyu Hyun sambil menarik nafas.

“Seohyun? Siapa lagi Seohyun?” Kyu Hyun mengangkat alis nya bingung.

“Kau ini… Seohyun itu kakak ku! Yang tadi itu! Yang mengataimu pria bodoh!”seru Jinri. Untuk kedua kali nya leher Kyu Hyun terasa nyeri mendengar kata-kata ‘pria bodoh’

“Ahahaha, jangan bercanda, bocah, dia itu Joohyun” kata Kyu Hyun dengan enteng.

Jinri mentautkan kedua alisnya. “Joohyun? Nugu?” Jinri balik bertanya.

Kyu Hyun menatap Jinri sebentar, kemudian ia memejamkan mata. Ia bingung dengan keadaan ini. Ia pun memijat pelipis nya yang memang dari tadi terasa nyeri.

“Dia bukan Joohyun?” gumam Kyu Hyun. Lebih kepada diri nya sendiri.

“Jelas-jelas dia Joohyun” gumam Kyu Hyun lagi. Lirih.

“Emmhhh… Kau mungkin masih pusing karena baru bangun tidur? Mau sarapan apa?” tanya Jinri dengan ramah. Kyu Hyun menatap Jinri sekilas, kemudian menunduk ke bawah.

“Seperti nya kalian harus mengembalikan baju ku terlebih dahulu”

 

 

 

***

 

SEOHYUN memberikan satu kantong  pelastik ke pada Kyu Hyun. Kyu Hyun menerima nya sambil melirik isi kantung itu. Pakaian nya tadi malam. Kini dia memakai kaus berwarna merah dan celana pendek jeans yang baru dibawa oleh Seohyun dari took teman nya.

Kyu Hyun mengangkat kepala memandang Seohyun yang sedang berkacak pinggang di depan nya. Kemudian memerhatiian dari ujung kaki sampai ke kepala. Ini sudah jelas, ini Joohyun! Mata nya, bibir nya, rambut nya, suara nya, kulit nya badan nya. Walaupun, memang ada yang berbeda…

Tatapannya..

“Ekhem” ucap Gadis itu saat merasa bahwa mata Kyu Hyun tak berpaling dari nya. Kyu Hyun segera mengerejap, seperti terbangun dari khayalan nya.

Kyu Hyun memalingkan pandangannya dari sosok perempuan itu. Ia menatap sekeliling. Rumah ini sangat mungil, tetapi terata dengan rapih dan baik. Semua interiornya tidak ada yang mewah. Semuanya di dominasi dengan barang-barang imut –tidak bagi Kyuhyun. Ia menatap lantai rumah ini. Sangat bersih. Ini benar-benar bukti asli rumah seorang gadis.

Gadis itu mengikuti arah pandang Kyu Hyun yang dari tadi tidak terfokus. Ia menatap namja yang sedang sibuk pada fikirannya sendiri.

“Siapa namamu?” tanya Kyu Hyun akhirnya sambil menatap Gadis itu.

Gadis itu sesegera mungkin memalingkan wajah saat tatapan mereka berdua bertemu, “Kim Seohyun” jawab Seohyun singkat. Ia bisa melihat air muka Kyu Hyun berubah menjad isangat kaget. Seohyun mati-matian menahan hasrat nya untuk bertanya soal ekspresi lelaki itu.

Tiba-tiba tangan Kyu Hyun mengangkat.

“Cho Kyu Hyun” ujar Kyu Hyun hendak berjabat tangan.

Gadis yang bernama Seohyun itu menatap tangan Kyu Hyun yang menjulur kearah nya. Dengan ragu, Seohyun menjabat tangan Kyu Hyun dan hanya bergumam.

Tangan nya tidak sehangat tangan Joohyun.

Kyu Hyun berusaha agar air matanya tidak terjatuh. Sangat sulit menerima kenyataan ini. Seberkas harapan yang muncul kemarin malam ternyata sia-sia. Joohyun memang sudah tiada. Dia memang bukan Joohyun. Dia adalah Seohyun. Ngomong-ngomong soal kemarin malam…

Seohyun melepaskan tangan nya paksa dari tangan Kyu Hyun yang tak kunjung melepasnya. Gerakan cepat itu seakan membangunkannya dari khayalan tak berarti.

“Kemarin malam…” kata Kyu Hyun sambil menahan nafas. Seohyun memperhatikan nya dengan alis terangkat satu. “Apa yang sudah ku lakukan padamu?” lanjut Kyu Hyun berhati-hati. Kini tatapan tajam Seohyun hadir dan memberikan  rasa sesak di dada Kyu Hyun saat itu.

“Dwaesso. Aku tidak ingin membahasnya” kata Seohyun sambil memalingkan wajah.

“Tapi…” kata-kata Kyu Hyun terhenti saat ia melihat tatapan membunuh itu kembali hadir di mata Seohyun.

Kyu Hyun menghembuskan nafas nya berat.

“Baiklah.. Apapun yang kulakukan pada mu, aku…”

“Kau muntah”

“NDE?”

“K-A-U  M-U-N-T-A-H” Seohyun sengaja mengeja nya. Ia bisa melihat Kyu Hyun  mengerejap beberapa kali seakan tak percaya.

Kyu Hyun menelan ludah nya.

Namun juga merasa lega.

Ternyata hanya muntah…

Kukira…

“Sekarang kenapa kau terdiam? Merasa bersalah? Hah?” tanya Seohyun dengan ketus.

“Aniya” ucap Kyu Hyun pendek sambil menggeleng mantap. Seohyun melihatnya  kagum sambil menggeleng-gekengkan kepala.

“Mwo? Setelah kau memuntahi seseorang kau tidak menyesal? Aisshh” umpat Seohyun sambil berkacak pinggang tak percaya.

Kyu Hyun hanya terawa kecil.

“Arraseo, mianhada” kata Kyu Hyun sambil tersenyum ke arah Seohyun. Seohyun  kembali mengerejap. Sekilas sesuatu yang aneh menghampiri hatinya lewat senyuman tak berarti itu.

“Emhhh… Cepat sana pulang” seru Seohyun mengubah topik.

Kyu Hyun melebarkan mata nya. Seperti teringat sesuatu. Ah iya, mengobrol dengan gadis ini membuatnya melupakan hal penting lain nya. Rumah, pekerjaan, bahkan pasti ibu nya sudah khawatir setengah mati.

“Kemarin saat aku menggeledah baju mu, aku tak menemukan tanda pengenal apapun. Dompet pun tak ada. Jadi ku antar ke sini” kata Seohyun tanpa ditanya.

Kyu Hyun mengangkat alis nya. Benar juga, dia baru sadar kalau dompet dan ponsel nya tidak ada. Oh iya, ia memang suka menitipnya pada Yuri kalau di bar. Kyu Hyun merasa bodoh, kalau saja ada dompetnya pasti Seohyun bisa mengantarnya pulang… pulang, lalu bekerja seperti biasa lagi. Tunggu, kalau dia pulang berarti ia akan bekerja lagi, ah tidak-tidak, dia tidak mau.

“Karena kau sudah bangun” kata Seohyun yang membuyarkan fikiran Kyu Hyun untuk kesekian kalinya. “Karena kau sudah bangun, berikan alamat mu dan aku akan mengantar kan kamu pulang”

Kyu Hyun terdiam sebentar. Menimbang-nimbang. Ia menggaruk pelan rambut nya sambil berkata, “A… Aku lupa” ucapnya sambil nyengir kuda. Seohyun tersentak.

“Mwo? Kau lupa apa?” Seohyun tergagap-gagap mendengar pernyataan cepat lelaki di depan nya ini.

“Aku lupa. Aku lupa alamatku!” ucap Kyu Hyun lagi dengan nada yang tinggi seakan menegaskan.

Seohyun seperti di terjan migrain. Dahinya berdenyut ngeri.

“Aissshhh aku bisa gila” Seohyun mengacak-ngacak rambutnya acak. Kyu Hyun hanya tersenyum melihat kelakuan nya. Ini seperti melihat Joohyun versi tomboy.

“Bilang kau hanya bercanda!” seru Seohyun mengamcam. Kyu Hyun hanya mengedikan bahu nya. Sedetik kemudian Seohyun mengacak rambutnya lagi.

“Lalu kau mau apa? Apa pekerjaan mu?” tanya Seohyun dengan nada emosi. Jujur saja, Kyu Hyun agak sedikit was was dengan sikap Seohyun yang emosi.

“A… Aku.. Aku kerja… Aku kerja… Kerja apa ya?” kata Kyu Hyun sambil menerawang. Lebih kepada dirinya sendiri.

Akting Kyu Hyun yang sangat natural ini sukses membuat Seohyun semakin pusing. Beberapa kali Seohyun memijat pelipis nya yang terasa pening. Seohyun mengambil nafas panjang lalu menghembuskan nya. Mencoba untuk menguatkan batin nya.

“Baiklah, kau pengangguran?”

“MWO? Woooohhh…Noe Jinjja! Micheoso?!” seru Kyu Hyun serentak yang tak rela di panggil pengangguran. Dia adalah seorang direktur perusahaan besar! Pengangguran? Yang benar saja!

Mata Seohyun berbinar takjub dengan respon lelaki ini.

“Lalu, kau kerja apa?”

Kyu Hyun kembali terdiam. Untuk kali ini dirinya harus rela disebut pengangguran. Ya, demi bersama Joohyun. Tepatnya, demi ide gila ini.

Kyu Hyun menatap Seohyun lekat-lekat, kemudian ia mengangguk pelan.

“Kenapa kau mengangguk, bodoh?”

“YA BENAR AKU PENGANGGURAN!” seru Kyu Hyun menegaskan. Seohyun melebarkan mata nya. Tak terhitung sudah berapa kali Seohyun takjub dengan respon Kyu Hyun yang cepat. Walaupun di balik semua arti takjub itu adalah mengejek.

“Aku bisa mengerti. Terkadang lelaki dewasa memang malu mengakui dirinya pengangguran.” kata Seohyun dengan nada menenangkan, tetapi tatapannya terlihat jelas kalau dia menyindir. Ia menepuk-nepuk bahu Kyu Hyun, berharap itu bias menguatkan Kyu Hyun kalau dia pengangguran. Walaupun ada arti terselubung di balik tepukan itu.

Jeongmal naega aniya. Batin Kyu Hyun.

Kemudian terdengar nada dari ponsel Seohyun. Dan Seohyun segera menempelkan ponsel nya ke telinga

beberapa detik kemudian, “Ah.. baiklah.. ya aku tau.. aku akan tiba disana sebntar lagi” kata Seohyun seraya menutup panggilan tadi. Ia memasukan ponsel nya ke dalam saku jins dan segera berbalik dari hadapan Kyu Hyun lalu melangkah menjauh tanpa memerdulikan Kyu Hyun.

“Ya! Seohyun-ah!” seru Kyu Hyun. Seohyun berhenti melangkah dan berbalik sedikit tanpa niat.

“Apa lagi?” tanya Seohyun sambil berkacak pinggang.

“Mau kemana?” tanya Kyu Hyun yang tak menjawab pertanyaan Seohyun lebih dulu.

“Mencari uang.” jawab nya pendek.

Kyu Hyun mengangkat alisnya heran. Sedangkan Seohyun malah berbalik sepenuhnya ke arah Kyu Hyun. Ia memerhatikan ujung kaki Kyu Hyun sampai ujung rambutnya. Lalu seulas senyum tersungging di bibirnya yang tipis.

“Ah!Maja! Aku punya pekerjaan untuk mu,  pengangguran!” seru Seohyun sambil menepuk tangan nya satu kali.

Kyu Hyun membuka mulutnya ingin mengatakan ‘Aku tidak butuh’ tetapi tertahan.

 

***

 

“Jawab yang benar!” bentak mrs. Cho sambil mendongak menatap gadis berutubuh tinggi nan langsing di depan nya. Yuri hanya bisa menunduk di bentak seperti itu.

“Kyu Hyun sajangnim langsung pergi dan menyuruhku untuk tidak mengikutinya, nyonya. Jeongmal Jweosonghamnida” jelas Yuri sambil menunduk lebih bawah lagi. Mrs. Cho hanya berdecak kemudian ia merasakan leher nya nyeri. Anak nya menghilang begitu saja.

Pintu ruangan Mrs. Cho pun terbuka dan seorang pria tinggi masuk ke dalamnya. Mrs. Cho menatap nya dengan penuh harapan. Lelaki itu pun berdiri tepat disamping kanan Yuri sambil menunduk 90 derajat kemudian berdiri tegap kembali.

“Aku sudah menelfon semua teman dan semua kontak yang ada di ponsel Kyu Hyun Sajangnim,” kata lelaki itu sambil menahan nafas. Kemudian ia melanjtkan kalimatnya, “Mereka semua tidak tahu dimana keberadan Kyu Hyun sajangnim, mrs.Cho. Jeongmal Jwesonghamnida” kata nya sambil menunduk pelan.

Untuk kedua kali nya Mrs. Cho merasakan leher nya nyeri. Ia memejamkan matanya. Mencoba menerima semua kejadian ini.

“Siwon-sshi, benar mereka tidak tahu?” tanya Mrs. Cho yang mata nya masih terpejam. Lelaki yang di panggil Siwon itu mengangguk.

“Ne, Mrs. Cho” jawab Siwon. Mrs. Cho pun memijat pelipis nya yang memang dari tadi terasa pening.

“Siwon-sshi, coba kau cek semua cctv di bar itu. Cepat!” perintah Mrs. Cho.Siwon pun menghela nafas dan menghembuskan nya.

Algaesimida Mrs. Cho” kata Siwon sambil menunduk lagi. Ia menatap sekilas ke arah Yuri di samping nya. Kemudian ia melangkah keluar dari ruangan pribadi milik Mrs. Cho itu.

 

*

 

Mwo? Shirhoe!” seru Kyu Hyun. Seohyun memerhatikan lelaki di depan nya ini sambil mendengus kesal.

“Kau mau makan atau tidak hari ini?” tanya Seohyun. Kyu Hyun terdiam kemudian mengangguk pelan dalam diam.

“Kalau kau ingin makan, kau harus bekerja” ujar Seohyun seraya mengangkat kostum beruang di tangan kanan nya.

Jebal, tak ada pekerjaan lain? Kau tahu kan hari ini sangat panas, kau tega membiarkan ku memakai kostum beruang yang tebal ini lalu melabai-lambai pada orang yang lewat?” tanya Kyu Hyun. Seohyun mengangguk mantap.

“Ini lah hidup.” ucap Seohyun pendek.

Kyu Hyun mengangkat alis sebelah kiri nya.

“Makdusmu? Kenapa kau jadi membahas—“

“Mencari uang tak semudah yang kau kira.” ujar Seohyun, memotong kalimat Kyu Hyun.

“Pengusaha di luar sana juga pasti pernah mengalami kehidupan pahit sebelum mereka meraih sukses. Kecuali ada seorang direktur perusahaan yang meneruskan pekerjaan orang tua nya. Ia hanya perlu sekolah yang rajin. Martabat, jabatan, dan lain-lain sudah ada. Cih, sangat mudah bukan?” jelas Seohyun panjang lebar.

Kyu Hyun melebarkan mata nya. Ia seperti bercermin. Perusahaan Jin yang kini di pimpin oleh nya memang jerih payah kedua orang tua nya. Bukan dia. Setelah ayah nya meninggal, Kyu Hyun pun menyandang gelar CEO di perusahaan itu. Setelah lulus S2 di University of ColumbiaCity of  New York, Ia pulang ke Korea karena pekerjaan sudah menunggu. Ia terlahir menjadi orang berada. Ia terlahir menjadi orang kaya. Ia bisa mendapatkan segalanya.Mendapatkan gelar, martabat, kekayaan, bahkan ia mendapatkan Joohyun.

Lama tak ada yang berbicara, Seohyun pun melempar kostum itu kepada Kyu Hyun yang tengah melamun. Kini mata Kyu Hyun teruju pada kostum beruang di depannya. Kemudian kepala nya mendongak. Seohyun sudah tak ada di tempat. Mata nya kesana-kesini mencari gadis itu. Ah, dia sudah melayani pembeli yang lain nya.

Kemudian ia melihat kostum beruang di tangan nya itu enggan. Tangan kanannya mengambil bagian kepala kostum. Kyu Hyun menyeregit saat melihat wajah si beruang yang tengah tersenyum.

“Kau lihat apa? Kau senang aku menderita?” tanya Kyu Hyun kepada kepala Beruang itu. Detik berikutnya ia memukul pelan kening si kepala beruang yang tak bersalah.

Gwenchana?” tanya seseorang di belakang Kyu Hyun. Kyu Hyun kaget bukan main sampai-sampai kepala beruang itu hampir terjatuh dari genggamannya. Ia segera berbalik ke belakang dan mendapati perempuan berambut pendek  yang mengenakan kaus pink sedang menatapnya penuh senyum.

“Ahh.. jogie.. ne, gwenchasimida” jawab Kyu Hyun yang salah tingkah. Jantung nya masih berdebar-debar hebat karena kaget tadi.

“Seohyun namjachingu?” tanya Gadis itu seraya melirik Seohyun sekilas.

Nde? Ah, aniya” jawab Kyu Hyun kikuk. Masih merasa bodoh karena tertangkap basah mengobrol dengan kepala beruang.

Kini Gadis berambut pendek nan pirang itu menatap kepala beruang yang tengah dipegang Kyu Hyun.

“Kau yang akan menyambut para pelanggan?” tanya Gadis itu lagi.

Kyu Hyun menatap kostum beruang nya “I..Iya, aku” kata Kyu Hyun yang memaksakan senyum. Walaupun terlihat jelas senyuman itu begitu masam. Gadis itu hanya membalasnya dengan senyum tulus yang natural.

“Hwang Mi Young imnida, but you can call me Tiffany ” seru Gadis itu sambil mengulurkan tangan hendak berjabatan. Kyu Hyun pun mengulurkan tangan nya sambil menjabat Tiffany dengan ramah.

“Cho Kyu Hyun imnida” kata nya sambil tersenyum. Entah mengapa, ia bisa merasakan aura bagus di sekitar Tiffany. Ia merasakan ia bisa menjadi seorang partner yang kompeten jika dalam urusan  bisnis.

“Emhh.. Gendae, hari ini sangat terik. Kau yakin akan memakai kostum nya?” Tiffany mencondongkan dagunya ke arah kostum yang super tebal berwarna coklat itu.

“Molla! Wanita itu sangat kejam!” seru Kyu Hyun cepat. Tiffany yang tau siapa yang dimaksud  ‘Wanita kejam’  itu hanya terkekeh.

“Tapi….” Tiffany seperti menahan nafas.

“Tapi kau sangat tampan. Lebih baik kau tidak usah memakai kostum itu dan memakai setelan dari salah satu produk kami, sekalian promosi. Aku yakin akan banyak yeoja datang kemari!” usul Tiffany bersemangat. Kyu Hyun hanya tersenyum puas.Ternyata gadis ini lebih cerdas dibandingkan oleh Seohyun. Dan fikirannya tentang auraTiffany tadi memang terbukti.

Gerae!! Tapi… Aku benar-benar tidak tahu, sebenarnya ini toko apa?” Tanya Kyu Hyun kikuk sambil menggaruk pelan tengkuknya yang sama sekali tak terasa gatal.

Molla? Ini toko baju. Banyak berbagai model baju di sini ” jelas Tiffany. Toko kecil ini memang punya Tiffany. Murni kerja kerasTiffany. Produk nya mulai dari kaos, kemeja, dress dan lain-lain. Seohyun bekerja disini sebagai kasir dan sesekali membantu pekerjaan apa yang diminta sahabat dari TK nya itu.

“Ahh… I see” ucap Kyu Hyun sambil mengangguk-angguk dan mata nya kesana-kemari melihat isi toko kecil ini. Toko ini bernuansa soft pink dengan berbagai macam aksen girly disana-sini dan suasananya sangat teduh. Alunan lagu K-Pop juga terdengar mengisi ruangan dari speaker yang tertempel dengan manis di sudut-sudut ruangan.

“Ah baiklah, kau harus cepat-cepat keluar” seru Tiffany sambil mendorong Kyu Hyun pelan.

“Tapi, apa yang harus aku lakukan di luar sana?” tanya Kyu Hyun kebingungan. Ini memang yang pertama kali dalam hidupnya berada di Dongdaemun, pusat belanja Korea Selatan.

Tiffany berkacak pinggang, “Hanya tersenyum dan mempromosikan seperti ‘Banyak baju bagus di sini’, ‘Harga bisa nego’ atau apapun lah, sesuai kreatifitas mu, sih” jelas Tiffany. Kyu Hyun menerawang. Seperti nya ini pekerjaan yang mudah.Hanya seperti itu dan kau mendapatkan uang. Yaaah..

”Berapa upah ku?” tanya Kyu Hyun terus terang.

“Emhh… Sekitar 20 Won”

NDE?”

Wae?”

Kyu Hyun terdiam. Baginya, Bisa beli makanan apa dengan uang senilai itu ?

“A..aniya” Kyu Hyun menggeleng cepat. Ia bisa melihat Tiffany kebingungan di depan nya. “Kemudian… Aku akan segera keluar..” Kyu Hyun segera mengambil kepala beruang itu dan melangkah menjauh.

“Kyu Hyun-sshi, kenapa kau tetap bawa kepala beruang nya?” taya Tiffany sedikit berteriak.

“Aku cepat bosan, kalau aku bosan aku bisa mengobrol dengan dia”  jelas KyuHyun sambil menoleh ke arah kepala beruang itu, dan kembali meneruskan langkah nya ke luar toko.

Tiffany hanya menggeleng-geleng kan kepala nya sambil tersenyum geli. Menarik sekali pria ini.

 

***

 

“Ayo! Di sini barang-barang nya sangat bagus! Harga bisa nego! Ayo cepat beli!” seru Kyu Hyun yang berdiri tegap di depan toko bertuliskan ‘Hwangie’ dan benar perkiraan Tiffany, pelanggan berdatangan tanpa henti. Dan pelanggan yeoja paling sering datang dan menotret Kyu Hyun. Kyu Hyun agak was-was juga, ia takut ada yang mengenali nya. Bisa-bisa ia menjadi topik perbincangan nomer 1 di majalah bisnis dunia. ‘CEO Jin Group, Berjualan di Dongdaemun’ Aisshhh… Kyu Hyun bergidik memikirkannya. Ia menggeleng, berusaha untuk menjernihkan fikiran. Kali ini ia harus fokus pada pekerjaan ini. Ya!

 

“Lihat dia, benar-benar berbakat menarik pengunjung” kata Tiffany yang matanya fokus pada Kyu Hyun seraya tangan nya menyenggol sikut Seohyun. Seohyun mendongak dan melihat subjek yang dibicarakan Tiffany. Detik berikutnya Seohyun berdecak.

“Dia tidak berbakat. Fisik nya yang berbakat.” kata Seohyun acuh.

“Yaaa… Sejak kapan kau menjadi dingin kepada orang seperti itu?” tanyaTiffany yang kaget melihat sifat acuh Seohyun.

“Sejak dia memuntahi tubuhku!” seru Seohyun berkobar tanpa basi-basi.

Jeongmal? Omoe! Omoe!” seru Tiffany sambil menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangan. Seohyun mendengus.

 

***

 

“Dia langsung ke luar bar sesudah pergi dari ruang make up” jelas petugasCCTV yang berkerja di bar itu.

Siwon menatap layar CCTV yang memunculkan video bos nya memasuki ruang make up. Siwon menghela nafas.

“Apakah kalian melihat ia menaiki taxi atau apapun?” tanya Siwon.

“Body Guard yang bertugas di depan tidak melihatnya. Sepertinya ia keluar dari pintu belakang bar. Itu pintu yang selalu di pakai oleh para artist atau bintang tamu sesudah show” jelas nya lagi.

Siwon seperti menerawang.

“Tolong berikan daftar semua band, artis, penyanyi, atau bintang tamu yang kemarin show di bar ini.” perintah Siwon. Petugas bar itu mengangguk dan mencari-cariarsip kemarin malam.

 

***

“Hey!” seru seseorang seraya menepuk bahu Kyu Hyun. Kyu Hyun menoleh dan tersenyum melihat siapa yang menyentuh bahu nya itu.

“Joohyun?” tanya Kyu Hyun dengan mata berbinar.

Babogatha.” Ujar Seohyun. Kemudian Kyu Hyun menggeleng-geleng sambil menepuk jidatnya sendiri.

Mian. Mwohae?” tanya Kyu Hyun yang tatapan berbinar itu seketika runtuh dan tatapan dingin pun hadir di mata nya.

Seohyun menyodorkan sebotol orange juice kepada Kyu Hyun tanpa berkata apapun. Kyu Hyun memerhatikan botol itu, kemudian mendongak menatap Seohyun

“Tidak mau? Yasudah” dengan gerakan cepat Seohyun langsung membuka tutup botol itu.

Ya!” seru Kyu Hyun bereriak histeris sambil merebut botol itu seperti orang kalap.

Seohyun menggeleng-geleng takjub.

“Sangat haus?” tanya Seohyun yang mata nya menatap lekat kearah Kyu Hyun.       “Pertanyaan yang bodoh.” kata Kyu Hyun acuh kemudian meneguk jus jeruk nya.

Tanpa sengaja, Seohyun melihat kening Kyu Hyun yang dipenuhi bulir-bulir peluh.

“Kau sangat capek?” tanya Seohyun lagi tetapi masih fokus pada kening Kyu Hyun.

Kyu Hyun melepas botol itu dari mulut nya kemudian menutupnya dan berkata,”Perantyaan itu lebih bodoh.”

Seohyun mendengus sebal kemudian memalingkan wajah nya. Kenapa Lelaki ini harus seperi itu?  Bisakah ia berkata ‘Terimakasih’ kepada orang yang tulus mengkhawatirkannya?

Tunggu..

Mengkhawatirkan apa? Oh… Ini pasti karena ia belum makan siang hingga fikriannya ngawur.

“Aku sangat haus, dan sangat capek” jawab Kyu Hyun akhirnya sambil tersenyum memandang Seohyun di sebelahnya. “Terimakasih”

“Bodoh.” ucap Seohyun yang masih membuang muka. Kyu Hyun melebarkan mata nya, gadis ini benar-benar.

“Ya! Kenapa kau selalu memanggilku bodoh dan bodoh? Memang usia mu berapa sih? Tidak memakai bahasa formal lagi!” tanya Kyu Hyun yang emosi nya sudah sampai ke ubun-ubun.

“21” Jawab Seohyun singkat. Kyu Hyun mematung di tempat.

Sial, sama seperti ku

“A… Aku 23! Mulai sekarang bicara yang formal dan panggil aku oppa!” bentak Kyu Hyun yang berbohong.

Kali ini Seohyun langsung memandang cepat ke arah Kyu Hyun. Dia memandang lurus-lurus ke mata Kyu Hyun dengan tatapan membunuhnya lalu berkata,”Kau pikir aku sudah gila?”

Dada Kyu Hyun sesak! Tatapan itu! Ia… Ia takut.

Seohyun menyipitkan matanya, ia seperti melihat seseorang di sebrang sana.

“Ah! Dia lagi” desah Seohyun yang menatap sesuatu.

KyuHyun mengikuti arah pandangan Seohyun. Detik berikutnya mata nya terbelak hebat saat mendapati objek yang dilihatnya sekarang.

“Si.. Siwon?” gumam Kyu Hyun terbata-bata dan mata nya melebar ke arah lelaki yang baru turun dari Mercedes nya.

Seohyun langsung menoleh ke arah Kyu Hyun.

“Wae? Kau mengenalnya?” tanya Seohyun yang alis nya terangkat.

Kyu Hyun menelan ludah nya telak-telak. Ia buru-buru berbalik dan menatap Seohyun dengan tatapan cemas.

“Seohyun!” seru Siwon dari jauh. Seohyun hanya mengangkat tangan nya sambil tersenyum tipis ke arah Siwon.

Sedangkan Kyu Hyun, jantung nya terasa mau copot dan tidak tahu harus bagaimana. [EPS 1 END]

 

 

 

19 thoughts on “

  1. Apa seohyun itu joohyun ya yang sebenarnya selamat dari kecelakaan, kyu di suruh jadi badut, kenapa siwon kenal seo

  2. anyeong sya readers baru.. ffnya keren, Seokyu cast utamanya and i like it :D. di tunggu ya kelanjutan ffnya, sekalian nih klw sempat follow back blog saya ya . biar nambah teman . di tunggu kelanjutannya ^^

  3. kyu mw z dsruh Seo..
    npa Seo n joo bisa sma pa kmbran tw slmt v lpa ingtn trus dtlng siwon…
    pa hubngan Seo ma siwon..
    lnjut..

  4. Well, sebenarnya saya ke sini untuk ngecek apakah ada tutorial photoshop baru atau mungkin png pack baru.. Dan ternyata saya menemukan hal yang lebih baik dibandingkan itu, fanfic SeoKyu! *Bingo!*

    Ah saya suka karakter seohyun yang tomboi dan kadang ‘galak’, dan untungnya kyuhyun berani menahan emosi demi seohyun yang dia kira joohyun ini. Baru kisah kyuhyun & joohyun di awal dan tiba – tiba joohyun nya meninggal. Setelah itu muncul lah kim seohyun, hahaha~

    Sepertinya saya bakalan rajin cek wp kamu setelah ini, next ya 😉

Leave a comment